nyata-nyata
realita
membungkam otak
menjajah nalar
racun berhala komersialisasi
sumpah serapah demokrasi
hiasi nyanyian bimbang anak negeri
suara yang terinjak
menjilat sekeping logam
di hadapan pengampu kebijakan
yang katanya berotak
siasat kotak-kotak
jual saja indonesiamu!
bila agama yang kau anut adalah uang
matilah bersama keindonesiaanmu!
tak serta larut dalam lautan berhala
membujuki jiwa akan surga
nan jauh disana
hidup nyaman di alamnya
kiri-kanan lapar
kiri-kanan musibah
kiri-kanan menanti janji
aku rindu agoes jolly
kuikuti jiwa kemana berlari
menatap resah akan kebiadaban negeri
mengebiri seni dalam gelap hati
ooo mentari
jangan pernah lelah menyinari
negeri gersang
ngeri!
aku rindu agoes jolly
realita
keprihatinan
seni yang dikarungkan rejim
suara yang terlupa-melupa
hilang-dihilangkan
sejenak kutatap wajahnya
kudalami arti dari sebuah perjalanan
nyata-nyata-menyata
hormatnya agoes jolly
bukan hormatnya pejabat
bukan hormatnya penjilat
bukan hormatnya wakil rakyat di senayan
bukan hormatnya presiden!!!
hormatnya adalah nyawa seni di negeri ini!!
salam hormat untuk agoes jolly sampai kapanpun.......
*darinya saya banyak belajar bahwa nasionalisme lahir dari hati, bukan rekaan, bukan manipulasi!!
Jakarta, 9 oktober 2010
Ryan A. Syakur
Photo : Timlo.net (Portal Informasi Solo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar