Meretas
Petas
Tetas
Bebas
Berbatas
Kala..
mata-mata berpandang
diserbu hijau
Debu tersapu
Tjilik riwut menyambut
Di tepian setapak
Air turun
Membasah
Basuh kalut
Semasa api menyulut
Disini
Dalam sini
Lepas dalam bayang
Tikam-diam
Sadis Jakarta!
Aku pergi sejenak
Memuntah mimpi buta ibukota
Dan deru mesin-mesin penggilas
Gila!
Sejenak
Membuai temaram
Larut dalam ramahnya sapa
Menyelam di pekatnya kopi hitam
Nikmati ikan-ikan sungai melaju di tenggorokan
Palangka raya
Dalam singkat kata
Di setiap detik kupastikan merindu
Upaya keras melesat
Di minimnya jabat hati pusat
Diskusi bermakna
Bukan saling umpat membuta
Hangat kasih tanpa pandang tingkat
Bukan mata-mata mengintai memburat
Kreasi dan semangat muda di keterbatasan
Bukan keringat-keringat menanti pujian
Yang pada akhirnya
Menumpuk pundi-pundi
Untuk esok yang tak pasti
...
Masih ada nadi
Masih ada hati
Di palangka raya
Palangka raya, 18-10-10
*Dalam sebuah tugas pengkajian singkat di TVRI Kalimantan Tengah