Sabtu, 03 September 2011



"terpacu untuk memburumu... ahh lupakan... terlanjur terhapuskan... , di saat tubuhku melaju... tanda itu datang hampiri... dan kini semua mengabu... nikmatilah"


pict by sister jean via www.sodahead.com

Tanah




Tanah
bermula dan kembali
titik jajah
noda pecah

temukan aku dalam pekatnya
tumbuh dan lalu menguning
seketika
mimpiku satu
panen raya
kita makan hari ini

tengok dan bangunkan jiwa
kita tidak sedang bermimpi
tanah gembur ini
ya milik kita
tapi kita dipaksa untuk tidak merasakan
makan mahal
minum mahal

ya hijau cerahnya semu
sesemu pemerintah yang gemar menipu
sedangkan tanah tetaplah cokelat
pahit kau terjemahkan manis
ah kau pandai menjamah
tanah
tanah

Jakarta, 3 sept 2011

serangga


tarik kolot, Cimande 011

menyentuhMu tiada batas


Tuhan
ijinkan aku menyentuhmu tiada batas
hingga kita saling berpandang
dan bibirku terus bercerita
tentang hati
yang selalu mencari arti
menggenggam cahaya lalu berdiri
kukepakkan menuju langit tertinggi

tiba
saat aku bercerita
tentang putih yang bernoda
hingga bercak terbasuh
dalam ucapanku menyebut namaMu
tak perlu kukunjungi jauh kau di atas sana
di sini pun kita bisa bersua
meneguk secangkir kopi, gelas kedua tak terasa

ya,
tak perlu jauh di atas sana
di sini pun kita bersua
nyata-nyata ada
dalam doa

maafkan aku Tuhan
sering memajang namamu di manapun
hingga kau berteman debu
,

Tuhan
ijinkan ku menyebut namamu
menyentuhMu tiada batas
di hari nan fitri ini
hingga kapanpun

Tuhan
kau ada di sini

Jakarta, Iedul Fitri 2011

bermain









Cimande, 2 Sept 11