Rabu, 15 September 2010

Pelangi Negeri



Jakarta kini

matahari-matahari semu berjejalan

berlomba menyinari

saling sikut

mengelabui

panas!


Padat menyapa kanan-kiri

rayapan mesin-mesin kota berderu

tanpa peduli

anak-anak yang mengejar mimpi

jadi korban luapan janji-janji

pada akhirnya terpojok di sudut sepi

bermandikan debu

dan ampas kekejaman kota


Pelangi negeri

terhempas arus jaman

bertemankan rel, aspal dan bebatuan

menjilat luka

yang dendangnya adalah semangat kami

senyumnya adalah nyawa kami

dan tangisnya adalah tangis kami


menanti jawab pasti

bukan teguran!

cacian!

ataupun segudang janji basi

para penunggang kuda berdasi

mari peduli!

*untuk adik-adik yang dipaksa oleh keadaan tinggal di jalanan sekitar senen


Jakarta, 30.8.2010

Photo : Gerry Prasetya
Edit : Ryan A. Syakur

1 komentar:

  1. pEnuh memar wajah tuan berdasi ^^Apakah mereka masih bisa bernyanyi, menari diatas secarik kertas?? tanpa perduli?! hisap jempol bersama.

    BalasHapus