Selasa, 18 Mei 2010

Keruh



Tirani ya tirani,
tak lagi rindu akan parasmu
terpaku pada reruntuhan gubukku
yang dahulu kubangun dengan peluh
kini rata dengan tanah
tempat kita kembali kelak

Tirani ya tirani,
begitu jenaka kau punya kuasa
melihat rakyatmu nelangsa
kini di atas tahta mungkin kau tertawa
aku terbaring beralaskan debu kota
dan kerlipan bintang muram yang tak lagi kulihat cahayanya
kuingat boot-boot berseragam luluh lantakkan harapanku

keruh keruh keruh
kau rasakan itu

selalu tertindih diantara sesak udara yang kuhirup
lantang berteriak bergegas kau tindak
kini biar aku berdialog bersama 3 domba
berbicara tentang rasa
berbicara tentang hati
berbicara tentang tertindas

dan mereka memang lebih mengerti
dibanding kau
Tirani

*Untuk Mak Ida (72) - korban penggusuran di Tangerang


"Hentikan Penggusuran!"
(Frans Magnis-Suseno)

"Jadilah Kau Lelaki nan Lantang, Jangan Takut Tantang Tirani"
(Tika And The Dissidents)

Foto : Kompas, 19 Mei 2010

3 komentar:

  1. Cumiiii..
    Tulisannya bagus..iki mesti gara2 kebanyakan baca buku..
    teori past human piye??
    hihhihi

    BalasHapus
  2. maturnuwun cums,, heeh ki sementara orak mboco post human sik.. nanti kacau semua pikirannya, otakku iso berceceran.. ayo mampir lagi cums, tak suguhi kopi item mbek flava semriwing.. hihihi

    BalasHapus
  3. Baiklah...
    tolong sediakan yang banyak..

    BalasHapus