Tanah
bermula dan kembali
titik jajah
noda pecah
temukan aku dalam pekatnya
tumbuh dan lalu menguning
seketika
mimpiku satu
panen raya
kita makan hari ini
tengok dan bangunkan jiwa
kita tidak sedang bermimpi
tanah gembur ini
ya milik kita
tapi kita dipaksa untuk tidak merasakan
makan mahal
minum mahal
ya hijau cerahnya semu
sesemu pemerintah yang gemar menipu
sedangkan tanah tetaplah cokelat
pahit kau terjemahkan manis
ah kau pandai menjamah
tanah
tanah
Jakarta, 3 sept 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar